Pengalaman Saya Menggunakan Payment Gateway Asal Irak: First Iraqi Bank

Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad.

Ini adalah pertama kali saya melakukan integrasi aplikasi dengan payment gateway asal Irak, First Iraqi Bank. Mirip-mirip saja dengan yang pernah saya temui di Indonesia, namun ada hal berbeda yang membuat saya bingung. Apa itu?

Sebelum itu, saya ingin menceritakan bagaimana saya bisa mengerjakan proyek ini. Secara garis besar, aplikasi yang saya kerjakan ini sepertinya mirip Halodoc kalau di Indonesia: orang bisa konsultasi secara online setelah melakukan pembayaran. Saya kebagian backend, admin panel, dan landing page untuk aplikasi ini.

Sebenarnya, saya tidak dari awal mengembangkan aplikasi ini. Ini merupakan proyek pindah tangan dari developer sebelumnya. Waktu saya mulai mengerjakan, ada masalah dengan pembayarannya. Sebelumnya, di mode development dan staging bisa mendeteksi pembayaran secara otomatis. Tentu saja menggunakan webhook, jika kalian tahu. Namun, saat di production, entah mengapa hal ini tidak bisa terjadi.

Dan sialnya, saya lah yang mengubah modenya dari staging ke production.

Saya yang tidak tahu menahu alur aslinya pun dibuat keteteran. Berhari-hari, saya belum bisa membenahi bug yang ada. Dengan minimnya informasi yang saya tahu mengenai payment gateway ini, akhirnya saya bisa mendapatkan kembali akses ke mode development yang sebelumnya telah dinonaktifkan. Namun, ada hal yang membuat saya bingung.

Salah satu hal tersebut adalah mengenai bagaimana cara saya bisa melakukan pembayaran secara pura-pura kepada pembayaran pura-pura yang sudah dibuat. Jika kita, misal menggunakan Midtrans, kita bisa menggunakan Payment Simulator.

Midtrans Payment Simulator
 

Hal inilah yang tidak saya temui di web First Iraqi Bank.

Setelah beberapa waktu, saya akhirnya diberi tahu bahwa saya harus meng-install aplikasi First Iraqi Bank yang ada di staging. Saya harus menginformasikan terlebih dahulu alamat email saya agar bisa dikirimi email untuk melakukan ujicoba aplikasi tersebut.


Invitation dari First Iraqi Bank

Setelah itu, saya perlu mengonfigurasi mode pengembang dan perijinan untuk meng-install aplikasi testing di Play Store. Cara mengaktifkan mode developer Play Store adalah dengan buka Play Store, tap foto profil di pojok kanan atas, tap Setelan, tap Tentang, tap 7 kali di Versi Play Store. Kemudian, kita bisa mengurus perijinan untuk meng-install aplikasi testing dengan buka Play Store, tap foto profil di pojok kanan atas, tap Setelah, tap Umum, tap Opsi Developer, tap Berbagi aplikasi secara internal jika belum aktif.

Menyalakan Berbagi aplikasi secara internal
 

Sejujurnya, saya baru tahu ada hal seperti itu. 

Singkat cerita, saya berhasil mengunduh aplikasi yang link download-nya dikirim melalui email tadi.

Ketika saya coba mensimulasikan pembayaran, saya harus agak repot karena harus menyalin alamat URL untuk pembayaran dari Postman, saya kirim ke Whatsapp, kemudian saya buka melalui smartphone saya. Hal ini mau tidak mau harus saya lakukan karena entah mengapa saya tidak mendapatkan invitation untuk meng-install aplikasi utama yang kami kembangkan pada versi staging-nya. Dan lagi, First Iraqi Bank tidak punya tampilan web yang bisa saya gunakan untuk melakukan simulasi pembayaran.

Pada akhirnya, saya berhasil melakukan ujicoba. Namun, jika saya boleh memberi masukan kepada pihak First Iraqi Bank, tolonglah sediakan tampilan web untuk melakukan simulasi pembayaran. Setidaknya, sediakanlah endpoint untuk ini.

Itu dia tadi pengalaman saya melakukan integrasi dengan First Iraqi Bank. Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa? Coba komentar di bawah.

Wallahul muwaafiq ilaa aqwaamith thooriq.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memilih Database MySQL Aktif via Terminal Ubuntu 22.04

Cara Mengatasi "Access denied for user 'root'@'localhost' (mysqli_real_connect(): (HY000/1698))" di Ubuntu 20.04 LTS

Cara Install DBeaver Up-To-Date di Ubuntu 22.04